Saya yakin setiap orang pernah mendengar kata Museum dan apa sejatinya fungsi dari museum tersebut. Setelah saya kutip dari International Council of Museums, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan.
.jpg)
Mendengar kata Museum, saya teringat pada tempat saya bersekolah sewaktu SMA yaitu di kota Palembang, Sumatera Selatan. Dan posting saya yang sekarang ini akan memberikan informasi kepada pembaca Museum yang ada di Palembang.
1. Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya atau sebelumnya dikenal dengan nama Situs Karanganyar adalah taman purbakala bekas kawasan permukiman dan taman yang dikaitkan dengan kerajaan Sriwijaya yang terletak tepi utara Sungai Musi di kota Palembang,Sumatera Selatan. Di kawasan ini ditemukan jaringan kanal, parit dan kolam yang disusun rapi dan teratur yang memastikan bahwa kawasan ini adalah buatan manusia, sehingga dipercaya bahwa pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang terletak di situs ini. Di kawasan ini ditemukan banyak peninggalan purbakala yang menunjukkan bahwa kawasan ini pernah menjadi pusat permukiman dan pusat aktivitas manusia.
2. Taman Purbakala Bukit Siguntang
Bagi perjalanan kota Pelembang, Bukit Siguntang menyimpan sejarah-sejarah penting kota ini. Bukit Siguntang berada di atas ketinggian 27 meter dari atas permukaan laut. Konon, tempat ini merupakan tempat tertinggi di Palembang. Dari sini Anda dapat menikmati panorama indah kota Palembang.

Pada tahun 1929, patung Buddha yang kini diletakkan di Musem Sultan Mahmud Badaruddin II ditemukan pertama kali di Bukit Siguntang.
3. Monumen Perjuangan Rakyat

Monumen didirikan untuk mengenang perjuangan rakyat Sumatera Selatan ketika melawan penjajahan pada masa revolusi fisik yang dikenal dengan “pertempuran lima hari lima malam” di Palembang pada tanggal 1 Januari 1947 yang melibatkan rakyat Palembang melawan Belanda.
4. Museum Balaputra Dewa
.jpg)
Nama Bala Putra berasal dari nama seorang raja Sriwijaya yang memerintah pada abad VIII-IX yang mencapai kerajaan maritime.
Di museum ini terdapat koleksi yang menggambarkan corak ragam kebudayaan dan alam Sumatera Selatan. Lokasinya terdiri berbagai benda histrografi, etnografi, feologi, keramik, teknologi modern, seni rupa, flora dan fauna serta geologi. Selain terdapat rumah limas dan Rumah Ulu Ali, kita dapat mengunjunginya dengan menggunakan kendaraan umum trayek km 12.
5. Musrum Sultan Mahmud Badaruddin II
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II yang berada di seberang Sungai Musi ini memiliki bentuk asli bangunan tidak berubah dari masa awal pendiriannya. Lokasinya di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II No. 2, Palembang.

Museum ini berdiri di atas bangunan Benteng Koto Lama (Kuto Tengkurokato Kuto Batu) dimana Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo dan Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758) memerintah. Berdasarkan penyelidikan oleh tim arkeologis tahun 1988, diketahui bahwa pondasi Kuto Lama ditemukan di bawah balok kayu.
Benteng ini pernah habis dibakar oleh Belanda pada 17 Oktober 1823 atas perintah I.L. Van Seven House sebagai balas dendam kepada Sultan yang telah membakar Loji Aur Rive. Kemudian di atasnya dibangun gedung tempat tinggal Residen Belanda. Pada masa Pendudukan Jepang, gedung ini dipakai sebagai markas Jepang dan dikembalikan ke penduduk Palembang ketika proklamasi tahun 1945. Museum ini direnovasi dan difungsikan sebagai markas Kodam II/Sriwijaya hingga akhirnya menjadi museum.
6. Museum Tekstil
Museum Tekstil Palembang – adalah museum yang menampung kira – kira 500 macam barang yang menjadi koleksi bersejarah. Museum ini berada di tengah kota Palembang, jelasnya berada tepat di Jalan Diponegoro. Museum ini jarang di kunjungi oleh masyarakat, karena mungkin kurangnya antusias masyarakat, terutama kaum mudanya untuk tertarik akan sejarah.
7. Kawah Tengkurep
Nama kawah tekurep diambil dari bentuk cungkup (kubah) yang menyerupai kawah ditengkurapkan (Palembang:tekurep). Jika diukur dari tepian Sungai Musi, kompleks makam ini berjarak sekitar 100 meter dari sungai. Sekelilingnya dipagari dengan batu bata, yang sebagian telah rusak. Di sisi yang menghadap Sungai Musi (arah selatan), terdapat gapura yang merupakan gerbang utama untuk memasuki kompleks makam.
Di dalamnya, terdapat empat cungkup. Yaitu, tiga cungkup yang diperuntukkan bagi makam para sultan dan satu cungkup untuk putra-putri Sultan Mahmud Badaruddin, para pejabat dan hulubalang kesultanan.
0 Response to "MUSEUM YANG ADA DI KOTA PALEMBANG"
Posting Komentar