Air Terjun Aek Martua foto oleh Ariandik |
Halloo guys...
Setelah kemaren saya membuat artikel tentang Jam Gadang, dan juga Jembatan layang kelok 9.
Kali ini saya akan memberikan informasi tentang air terjun Aek Martua yang berada di desa Tangun, Kecamatan Bangun Purba kabupaten Rokan Hulu, Riau Indonesia, atau mungkin orang akan lebih mengenal dengan nama daerah Pasir Pangaraian.
Kali ini saya akan memberikan informasi tentang air terjun Aek Martua yang berada di desa Tangun, Kecamatan Bangun Purba kabupaten Rokan Hulu, Riau Indonesia, atau mungkin orang akan lebih mengenal dengan nama daerah Pasir Pangaraian.
Tahun 2013 yang lalu, merupakan hari yang menjadi kenangan buat saya, ketika saya pergi berlibur ke salah satu tempat wisata yang ada di rokan hulu, dan bisa di bilang tidak jauh dari tempat tinggal saya, karna saya sendiri merupakan warga rokan hulu.
Perjalan ke tempat wisata Aek Martua ini, bisa di katakan tidak begitu mudah, selain tempat tingal yang berbeda dengan kecamatan tersebut, perjalanan dengan mengendarai sepeda motor juga sangat melelahkan, karena sebetulnya kami tidak tau persis alamat dari air terjun aek martua ini.
Perjalanan selama hampir 3 jam dari tempat tinggal saya, dan merupakan perjalanan yang tidak sia-sia, karena kami berhasil menemukan lokasi tempat wisata tersebut. Setelah sampai di gerbang masuk ke air terjun Aek Martua ini, kita akan berhenti untuk membeli tiket masuk dan juga tiket parkir kendaraan. Tiket masuk untuk pergi ke air terjun aek martua ini, hanya sebesar 5000 rupiah saja, namun harga parkir nya yang lumayan tinggi untuk paskir sebuah sepeda motor roda 2 yaitu sebesar 20.000 rupiah/motor.
Wooww.. harga yang begitu mahal untuk parkir. Dan untuk kendaraan roda 4, parkir hampir 2x lipat dari harga parkir sepeda motor. Setelah itu, kita akan melewati jembatan penyebrangan, yang hanya dapat di lalui oleh sepeda motor saja, dan tidak bisa di lalui oleh kendaraan roda 4. Namun ada tempat lain untuk parkir kendaraan roda 4. Dan tentunya kendaraan roda 4 ini tidak bisa di bawa masuk ke kawasan air terjun.
Wooww.. harga yang begitu mahal untuk parkir. Dan untuk kendaraan roda 4, parkir hampir 2x lipat dari harga parkir sepeda motor. Setelah itu, kita akan melewati jembatan penyebrangan, yang hanya dapat di lalui oleh sepeda motor saja, dan tidak bisa di lalui oleh kendaraan roda 4. Namun ada tempat lain untuk parkir kendaraan roda 4. Dan tentunya kendaraan roda 4 ini tidak bisa di bawa masuk ke kawasan air terjun.
Kawasan yang memiliki luas sekitar 7.449 km persegi ini, merupakan kawasan pegunungan bukit barisan. Dan di kelola oleh pemerintah daerah rokan hulu dan juga warga setempat. Dengan pembagian hasil 40% untuk pemerintah dan 60% untuk warga sekitar yang mengelola, namun hasil tersebut hanyalah hasil dari pembelian tiket masuk saja, untuk tiket parkir tidak ada pembagian hasil oleh pemerintah, melainkan untuk warga setempat yang mengola tempat tersebut.
Dan tidak jarang akan kita temui pungutan-pungutan liar yang di lakukan oleh pemuda setempat saat kita melakukan perjalan ke tempat air terjun tersebut. Seperti pemungutan untuk kebersihan, untuk naik tangga, dan berbagai macam alasan lainnya. Dan ini sangat di sayangkan apabila terus terjadi dan berkelanjutan. Tentunya akan merugikan pengunjung dan mengecewakan pengunjung yang berasal dari daerah-daerah lain apalagi untuk pengunjung yang berasala dari daerah luar rokan hulu. Sedangkan saya sendiri yang merupakan warga rokan hulu juga mendapatkan perlakuan yang seperti itu juga.
Dan tidak jarang akan kita temui pungutan-pungutan liar yang di lakukan oleh pemuda setempat saat kita melakukan perjalan ke tempat air terjun tersebut. Seperti pemungutan untuk kebersihan, untuk naik tangga, dan berbagai macam alasan lainnya. Dan ini sangat di sayangkan apabila terus terjadi dan berkelanjutan. Tentunya akan merugikan pengunjung dan mengecewakan pengunjung yang berasal dari daerah-daerah lain apalagi untuk pengunjung yang berasala dari daerah luar rokan hulu. Sedangkan saya sendiri yang merupakan warga rokan hulu juga mendapatkan perlakuan yang seperti itu juga.
Setelah melewati jembatan gantung, kita akan melakukan perjalanan sekitar 3.5 km dari jembatan, bagi yang menggunakan kendaraan roda 4, pastinya akan berjalan kaki sejauh 3.5 km untuk sampai ketempat tujuan, namun bagi yang menggunakan kendaraan roda 2 dapat terus kita naiki hingga perbukitan yang mendekati air terjun tersebut.
Jika sampai di bukit, kendaraan roda 2 akan di parkirkan dan kita akan melanjutkan perjalanan sekitar 2 km lagi dengan berjalan kaki. Jalan yang terjal dan hanya setapak merupakan akses jalan yang harus di lewati, kita harus rela antri dan juga terus bergantian jika pengunjung lain ada yang ingin melakukan perjalanan pulang. Setelah sekitar 30 menit melakukan perjalanan, naik dan menuruni perbukitan, kita akan sampai pada sungai awal, dan terdapat jembatan yang merupakan bekas pohon tumbang yang di gunakan untuk jembatan itu.
Jika sampai di bukit, kendaraan roda 2 akan di parkirkan dan kita akan melanjutkan perjalanan sekitar 2 km lagi dengan berjalan kaki. Jalan yang terjal dan hanya setapak merupakan akses jalan yang harus di lewati, kita harus rela antri dan juga terus bergantian jika pengunjung lain ada yang ingin melakukan perjalanan pulang. Setelah sekitar 30 menit melakukan perjalanan, naik dan menuruni perbukitan, kita akan sampai pada sungai awal, dan terdapat jembatan yang merupakan bekas pohon tumbang yang di gunakan untuk jembatan itu.
Jembatan Penyebrangan foto oleh Ariandik |
Nah inilah jembatan yang di gunakan untuk menyebrang sungai yang ada di bawahnya, namun sungai ini tidak begitu mengalir deras, dan terkadang ada beberapa pengunjung yang rela melewati sungai itu karena tidak ingin ngantri. Tapi hati-hati ya karena banyak bebatuan cadas yang licin dan tajam di bawahnya.
Setelah itu kita akan melewati beberapa jalan setapak lagi, yang berada di samping aliran sungai aek martua ini, dan kita dapat melihat beberapa air terjun kecil yang ada, di sekitaran jalan menuju air terjun yang besar. Dan ada beberapa tangga yang di gunakan untuk naik menuju air terjun. Dan biasanya kita akan di mintai uang untuk menaiki tangga dengan biaya sekitar 1.500 rupiah saja.
Ada 3 air terjun yang ada di kawasan ini, dengan tingkatan yang berbeda pula, ada yang setinggi 15 meter, hingga yang tertinggi adalah setinggi 40 meter, dengan tebing di sampingnya yang begitu elok.
Perjalanan yang begitu melelahkan dan lama, akan di bayar oleh keindahan air terjun Aek Martuah ini, selain kita bisa melihat pemandangan yang alami, kita juga dapat bermain air atau mandi di bawah air terjun yang terdapat kolam di bawahnya, dengan luas kolam sekitar 250 meter persegi. Anda bisa lihat gambar di atas, untuk melihat air terjun Aek Martuah dan kolam yang ada di bawahnya .
Sekian dulu informasi tentang Air Terjun Aek Martua ini.
Terimakasi...
0 Response to "Wisata Air Terjun Aek Martua Rokan Hulu Riau Indonesia"
Posting Komentar